(Dikutip dari Seminar kawasan karst yang dirangkaikan dengan kegiatan eksplorasi goa nasional IV MAPALA Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, Maros-Makassar 19-26 juni 2006 Oleh Qfly KPA KARPALA)
Sulawesi go Green adalah program pemerintah yang memang sangat menghegemoni masyarakat mengapa tidak melihat kawasan hutan yang telah semakin parah ditambah pemanasan Global yang semakin besar yang mengancam keberlangsungan Ummat Manusia.
Melalui aksi-aksi penyadaran public dan advokasi kebijakan atas pentingannya lingkungan hidup dalam seluruh aspek kehidupan.pada fase selanjutnya Gerakan lingkungan kini tidak bisa lagi dengan Cuma omong-omong doank…seluruh lapisan pemerintah dan masyarakat perluh mencari ranah-ranah perjuangan baru untuk memperoleh dukungan public yang semakin meluas,
Pembaharuan format Gerakan Lingkungan Hidup penting dan Mendesak untuk merespon Agenda Kapitalime Global yang semakin ganas menghisap tenaga-tenaga Rakyat dan sumber-sumber kehidupan Rakyat yang telah merontokkan Tulang-tulang Perikehidupan Rakyat pada titik sendi-sendi yang tidak terpulihkan jika tidak ada Kata dan Gerak LAWAN DAN LAWAN sampai raga dan jiwamupun akan lenyap demi ibu pertiwi dan Nusantara yang tercinta ini.
Neoliberalisme akar persoalan lingkungan hidup!
Secara Global penghancuran ekologi itu akibat dampak dari mesin kerja Neoliberalisme.apa Neoloberalisme itu? Ide dasar Neoliberalisme adalah system pasar seharusnya terlibat Penuh dalam menentukan keputusan-keputusan penting dibidang politik dan sosial.Gagasannya mendesak kepada Negara secara sukarela melepaskan peran-perannya dibidang ekonomi.dengan kata lain,memberikan keleluasaan kepada perusahaan-perusahaaan privat,sebebas-bebasnya mengembangkan diri(mengeksploitasi SDA dan Tenaga Kerja), membatasi Gerakan sosial dan lingkungan serta melupakan Rakyat Jelata(tak ada lagi perlindungan terhadap Rakyat jelata dan SDA).
Paham neoliberal adalah serangkaian kebijakan ekonomi yang membuat sikaya semakin kaya dan simiskin semakin melarat.intisari dari gagasan ini adalah memperkuat peran pasar dengan cara membebaskan perusahaan –perusahaan privat dari tekanan Negara tanpa peduli beberapa besar kerugian sosial yang akan tercapai yang diakibatkan kebijakan ini.pangkas dana-dana pelayanan dan kesejahteraan pendidikan,pelayanan kesehatan dan air bersih semua ini dengan mengatas namakan sumbangan.rombak semua hukum dan peraturan Negara yang menghambat keuntungan sector privat.termasuk peraturan perburuhan dan lingkungan hidup,privatisasi badan-badan milik Negara,barang dan jasa kepada para pengusaha swasta.
Walaupun kerap kali mengatas namakan efesiensi tetapi pada dasarnya Privatisasi adalah penyerahan kekayaan Negara kepada segelintir orang dan akhirnya kebanyakan rakyat harus membayar lebih mahal,mengikis konsep kekayaan public dan menjadi kekayaan privat,memaksa rakyat jelata mencari solusi sendiri atas masalah pelayanan kesehatan,pendidikan,dan keamanan sosial serta memberikan label kepada mereka,bila mereka gagal mereka akan dituduh sebagai kaum pemalas.
Privatisasi sumber-sumber kehidupan rakyat telah menghilangkan peran dan tanggung jawab Negara untuk melindungi hak-hak dan keselamatan rakyat.Negara telah disanderah oleh agenda kapitalisme global dan perdagangan bebas serta agenda militerisme sehingga pada gilirannya bencana menimpa masyarakat adat(pemilik kawasan),kaum tani miskin,kaum miskin perkotaan,desa dan pesisir,kaum perempuan dan anak-anak serta golongan terpinggirkan lainnya yang selama ini hanya dianggap sampah masyarakat dan para pembangkan.
Paham Neoleberalisme bertumpuh pada 3 hal pundamental,yakni perdagangan bebas barang dan jasa ;perputaran modal yang bebas dan kebebasan berinvestasi .pada dasarnya neoliberal dirancang bagi kaum pemenang bukan bagi kaum pemilih.jika demikian,neoliberal telah mengubah peta politik,ekonomi,sosial dan ekologi yang disebabkan oleh pemaksaaan kebijakan neoliberal.
Paham neoliberal telah menjadi pilar globalisasi ekonomi.Globalisasi ekonomi terbukti tidak memberikan kemakmuran rakyat banyak tetapi hanya mellindungi kemakmuran segelintir orang.semisal,kekayaan 200 orang terkaya didunia senilai USD 1000 Miliyar, atau masing-masing memilikki kekayaan USD 5 miliyar kekayaan meraka setara dengan pendapatan setahun 2,5 miliyar orang di Negara dunia ke3 (Indonesia). Kekayaan orang-orang kaya itu ternya tidak dipergunakan untuk mengembangkan program-program penyelematan lingkungan,bahkan bank dunia dan international Meneteri fund (IMF) justru memperluas kerusakan lingkungan hidup.
Globalisasi adalah biang kerusakan sumber-sumber kehidupan. Karena,suatu produk industri mau tidak mau pasti diproduksi dengan cara-cara mengeksploitasi lingkungan hidup, mencemari air dan udara,berkontribusi pada pemanasan global,meningkatkan penggunaan energi, dan untuk distribusinya membutuhkan infrastruktur berupa jalan raya, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik dan banyak lagi.Guna kepentingan meningkatkann perdagangan bebas, kaum industrialis memaksa adanya standar lingkungan konstisten. Organisasi Perdagangan Dunia. (WTO); Word Trade Organization) merespon usulan ini dengan mengeluarakan kesepakatan standar minimum perlindungan lingkungan hidup bagi para pemodal .kesepakatan itu menyebutkan standar yang dipakai adalah standar lingkungan hidup yang paling minimal.artinya setiap pengusaha asing yang bekerja pada sebuah Negara lain,akan menggunakan paraturan pengendalian lingkungan hidup yang paling rendah standarnya.
Paparan dimuka memberikan gambaran begitu serius dan luasnya persoalan lingkungan hidup saat ini.persoalan lingkungan bukan lagi persoalan rendahnya kesadaran public dan kelemahan kebijakan Negara melainkan perusahaan-perusahaan transnasional dengan memanfaatkan tangan pemerintah sengaja ,menciptakan persoalan lingkungan hidup dan gagal mengatasi masalah tersebut seperti masalah Pemanasan Global dan Modifikasi sumber-sumber genetic alami.
Bidang persoalan lingkungan hidup,masa depan planet bumi dan keselamatan rakyat yang hidup didalamnya adalah sistem politik dan ekonomi kapitalis.sistem ini hanya mencari keuntungan sebanyak-banyak dengan cara bersaing dan mengabaikan urusan lingkungan hidup .untuk melawan sistem ini ,slogan’Bumi bukan komuditif” telah dipopulerkan oleh gerakan anti-kapitallis didunia,gerakan anti kapitalis terang-terangan menolak gagasan kapitalisme yang menundukkan rakyat dan sumber-sumber kehidupan alami sebagai barang dagangan.
Untuk melawan segala bentuk penindasan atas rakyat jelata dan sumber-sumber kehidupan tersebut, seyogyanya pemerhati lingkungan setia pada nilai-nilai perjuangan yang disenaraikan sebagai berikut;
1. Demokrasi. Seluruh rakyat harus terlibat dalam proses pengambilan keputusan apa pun yang akan berdampak bagi keberlanjutan kehidupan rakyat.
2. Keadilan antar Generasi semua generasi baik sekarang maupun mendatang berhak atas lingkungan yang berkualitas dan sehat.
3. Keadilan Gender Semua orang berhak memperoleh kehidupan dan lingkungan hidup yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan status sosial.
4. Penghormatan terhadap mahluk hidup;Semua mahlik hidup baik manusia maupun non manusia memiliki hak dihormati dan dihargai.
5. Solidaritas sosial; Semua orang memiliki hak sipil,Politik, ekonomi,sosial dan budaya yang sama.
6. Anti kekerasan;Negara dilarang melakukan kekerasan fisik dan non fisik kepada seluruh rakyat.
7. Keterbukaan; Seluruh rakyat berhak atas semua informasi berkenaan dengan kebijakan dan program yang akan mempengaruhi kehidupannya.
8. Keswadayaan; semua pihak diharapkan mendukung keswadayaan politik dan ekonomi masyarakat.
9. Propesionalisme; semua pihak hendaknya bekerja secara profesional, sepenuh hati, efektif, sistematik dan tetap mengembangkan semangat kolektivitas.
Dalam mengejawantahkan dan mengimplementasikan nilai-nilai dinamika disitulah eksistensi pemerhati lingkungan dalam menjawab seluruh persoalan lingkungan hidup dewasa ini dimana Komunitas Cinta Alam merupakan garda terdepan dalam mengusung gerakan penyelamatan lingkungan dan menegaskan posisinya sebagai pejuang lingkungan hidup karna tidak ada jaminan komunitas Cinta alam akan tetap aksis dimasa yang akan datang ketika laju kerusakan ekologi tidak bisa diredam. Mungkin kelak bumi tidak lagi mempunyai goa, gunung,lembah,ngarai tebing,hutan,keanekaragaman hayati,bila perjuangan itu tidak dimulai dari sekarang.
“Mahluk Hidup yang paling mulia disisi penciptanya adalah mahluk hidup yang bisa berinteraksi dengan buminya”.
Luangkanlah sisa hidupmu kawan untuk mempelajari dan menjaga kelestarian alam dibumi persada ini!
(KPA KARPALA)