Mari Berkarya Untuk Negeri

Mari Berkarya Untuk Negeri

Kamis, 24 Juni 2010

MANFAAT CEKDAM BALANG SIKUYU MULAI DIRASAKAN

Thursday, 20 May 2010 00:32   


Masyarakat Kota Bantaeng, Sulawesi Selatan, mulai merasakan manfaat Cekdam Balang Sikuyu, terbukti meski hujan mengguyur daerah ini, tidak lagi terjadi banjir seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Bantaeng, Sulsel, 19/5 (Antara/FINROLL Sports) - Masyarakat Kota Bantaeng, Sulawesi Selatan, mulai merasakan manfaat Cekdam Balang Sikuyu, terbukti meski hujan mengguyur daerah ini, tidak lagi terjadi banjir seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Proyek yang berhasil dirampungkan Desember 2009 itu kini menjadi bukti bahwa hujan deras yang melanda Kabupaten Bantaeng dalam beberapa pekan terakhir tak menjadikan Kota Bantaeng mengalami banjir seperti tahun-tahun sebelumnya.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullan saat berbicara pada Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan Kelompok Study dan Karya Putra Putri Bantaeng (Koskar PPB), Rabu, mengatakan, sejumlah pembangunan dilakukan dalam waktu 1,8 bulan kepemimpinannya.

Selain pembangunan cekdam yang menghabiskan biaya puluhan miliar rupiah tersebut, Pemda juga berhasil melakukan reklamasi pantai yang akan menjadi ikon daerah.

Reklamasi yang pada tahap awal sekitar lima hektare akan ditambah 10 Ha sehingga totalnya mencapai 15 Ha. Reklamasi dilakukan karena keterbatasan lahan.

"Tidak mungkin kita menggusur lahan produktif sebab kita juga membutuhkan daerah hijau," terang Bupati.

"Kita ingin Kota Bantaeng menjadi kota yang adem karena itulah area hijau dan area produksi harus bisa dipertahankan. Sedang untuk membangun area bisnis akan diarahkan ke tanah baru hasil reklamasi tersebut," urainya.

Menurut Bupati, meski kepemimpinannya belum setengah periode, namun arah pembangunan daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar sudah jelas.

Indeks prestasi bidang pendidikan juga sudah mengalami kenaikan meski hanya satu digit, pertumbuhan ekonomi mencapai 7,3 persen dan pendapatan perkapita mencapai Rp8,8 juta.

Menghadapi perkembangan, dari program Jumat bersih juga sudah menghasilkan Sertifikat Adipura. "Tahun ini kita bertekad meraih Piala Adipura," tandasnya.

Meski begitu, ia berharap semua pihak terlibat mengembalikan fungsi Ulu Ere sebagai kawasan hijau sebab ini akan menjadi ancaman bila tidak segera dilakukan langkah penanggulangan.

Bupati mengemukakan pentingnya menjaga hutan desa yang sudah menjadi ikon daerah. Dengan hutan desa, masyarakat bisa menikmati hasilnya tanpa merusak hutan yang ada.

Khusus wilayah yang mengalami tingkat kekeringan tinggi seperti di Pa`jukukang, Bupati mengisyaratkan penggunaan tanaman yang tahan panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar